Sabtu, 19 November 2011
5 SAHABAT
Baiklah, kali ini aku akan memperkenalkan 5 orang sahabatku! Yang pertama ....
A. Dellyana Ayunda
Nama panggilan : Adel
TL : 4 Juli
B. Arsyana Kurniasari
Nama panggilan : Nia / Arsyana
TL : 19 Mei
C. Mentari Ramadhana Swareli
Nama panggilan : Mentari
TL : 1 Januari
D. Pegy Permatasari
Nama panggilan : Pegy
TL : 17 November
E. Reinhart Fina Harfadillah
Nama panggilan : Fina
TL : (Sampai sekarang aku nggak tau kapan ulang tahunnya! Padahal hampir 2 tahun satu kelas denganya!)
YAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKK......................!!!!!!!!!!
Walaupun cuma 5 orang saja yang aku perkenalkan dan sedikit sekali penjelasannya (hanya 2 saja!?), tapi tidak apa-apa, yah!? (apanya yang tidak apa-apa?!). Oke lah, aku pamit dulu! DAHHH....!!!!!!!!
A. Dellyana Ayunda
Nama panggilan : Adel
TL : 4 Juli
B. Arsyana Kurniasari
Nama panggilan : Nia / Arsyana
TL : 19 Mei
C. Mentari Ramadhana Swareli
Nama panggilan : Mentari
TL : 1 Januari
D. Pegy Permatasari
Nama panggilan : Pegy
TL : 17 November
E. Reinhart Fina Harfadillah
Nama panggilan : Fina
TL : (Sampai sekarang aku nggak tau kapan ulang tahunnya! Padahal hampir 2 tahun satu kelas denganya!)
YAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKK......................!!!!!!!!!!
Walaupun cuma 5 orang saja yang aku perkenalkan dan sedikit sekali penjelasannya (hanya 2 saja!?), tapi tidak apa-apa, yah!? (apanya yang tidak apa-apa?!). Oke lah, aku pamit dulu! DAHHH....!!!!!!!!
Rabu, 09 November 2011
NOTICK chapter 2
Ririn dan kawan-kawan membalas senyum gadis itu. Lalu, gadis itu memperkenalkan dirinya.
"Namaku Yuuna Kawaji. Salam kenal!" sapa gadis itu dengan lembut
Ririn dan kawan-kawan terdiam sampai Kak Yuri menepuk bahu Ririn seraya berkata, "Apa yang kalian pikirkan? Ayo perkenalkan diri kalian!" sambil tersenyum. Pegy, Mentari, dan Fina melihat ke arah Ririn yang berdiri di paling kanan. Dengan tatapan yang sinis, Ririn berkata, "Apa?".
"Yang paling kanan dulu memperkenalkan diri!" jawab Pegy
"Nggak mau! Yang 'tua' duluan!" seru Ririn
Fina yang merasa 'dituakan' langsung membantah, "Nggak bisa begitu, dong! Masa aku duluan yang memperkenalkan diri?!". Mentari melihat Fina sambil berkata, "Yang tua harus ngalah sama yang muda!" sambil mencubit pipi Fina.
Karena semakin lama semakin tidak ada yang mau perkenalkan diri, akhirnya Ririn mendahului teman-temannya. Lalu, diikuti oleh Pegy, Mentari, dan Fina. Setelah memperkenalkan diri, mereka langsung terdiam tanpa berbicara sepatah kata pun lagi. Seisi rumah terasa sunyi. Tak lama kemudian, datanglah 3 anak laki-laki sebaya dengan Ririn dan kawan-kawan. Yuuna dengan senangnya memanggil ketiga anak itu. Ketiga anak itu pun menghampiri Yuuna dan sempat berbicara sebentar (menggunakan bahasa Jepang). Walaupun Ririn dan kawan-kawan tak mengerti apa yang sedang Yuuna dan ketiga anak itu bicarakan, mereka tetap terdiam.
Setelah berbicara dengan ketiga anak itu, Yuuna memperkenalkan ketiga anak itu. Sebelum Yuuna memperkenalkan ketigan anak itu, Kak Satou dan Kak Yuri berpamitan untuk kembali ke kampus mereka. Kak Satou dan Kak Yuri pun berlalu. Dan akhirnya, Yuuna memperkenalkan ketiga anak yang ada di sempingnya itu.
"Ah..., baiklah. Aku akan memperkenalkan tiga orang sehabatku. Yang pertama namanya Musashi Fujimura yang ada di samping kiriku. Lalu, yang kedua namanya Ryouma Takemura yang ada di samping Musashi. Dan yang terakhir namanya Yuuki Nakamura yang ada di samping kananku!" jelas Yuuna
Ririn dan kawan-kawan menundukkan kepala mereka sesaat bertanda "Salam Kenal!" pada ketiga teman Yuuna. Rumah itu pun kembali sunyi. Sesekali Mentari mengganggu Pegy. Sedangkan Fina terdiam karena Ririn sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata.
Melihat keadaan yang sunyi seperti di kuburan saat malam hari, Yuuna langsung mengajak Ririn, Pegy, Mentari, dan Fina bermain. Sebelumnya, mereka 'Hom Pim Pah' (Jan Ken Po) dulu untuk menentukan kelompok.
"Aku sama Ririn!" seru Pegy sambil melihat ke arah Ririn
"Apa?" tanya Ririn
"Nggak... bukan apa-apa!" jawab Pegy sambil memalingkan pandangannya dari Ririn
Selain itu...
"Yaahhh...., kok nggak sama Pegy, sih?" kesal Mentari sambil memegang tangan kanan Pegy
"Apa kau? Jangan sentuh aku!" canda Pegy
"Ih Pegy mah gitu, sekarang!" Mentari cemberut
"Seharusnya Pegy sama Yofi di sini!" seru Fina
"Yang kalah mengalahlah pada yang menang!" sahut Ririn
"Ish... Yofi!" gerutu Fina
Karena Ririn dan Pegy satu kelompok, jadi mereka lebih akrab. Sedangkan Mentari dan Fina, mereka malah memanggil-manggil Pegy terus. Baiklah, kelompok "No" beranggotakan Ririn, Pegy, Yuuna, dan Yuuki. Dan kelompok "Tick" beranggotakan Mentari, Fina, Musashi, dan Ryouma. Mereka semua dibagikan selembar peta ynag berisikan gambar kota Tokyo dan nama-nama kota terpencil di sekitarnya. Semua memerhatikan peta itu dengan baik kecuali Yuuki. Yuuna menjelaskan tata cara dan maksud dari permainan yang akan mereka mainkan.
"Ah..., teman-teman, kita akan bermain 'Mencari Harta Karun'. Pertama-tama, kita harus mengambil rute dari rumah ini ke Tokyo Tower untuk membeli sebuah es krim cokelat bergambar kucing dan ketika membeli es krim tersebut, kita harus memperlihatkan peta ini pada sang penjual. Setelah itu kita akan diberi sebuah kertas petunjuk oleh penjual es. Dan yang selanjutnya, akan diterangkan oleh kertas petunjuk yang akan kita dapatkan!" jelas Yuuna
Mereka diam sesaat. Lalu, Mentari bertanya pada Yuuna, "Kita bermainnya kapan?". Yuuna tersenyum seraya mendekati Mentari.
"Ya besok Swareli-chan! Kalian berempat kan harus istirahat!" jawab Yuuna sambil memegang bahu kanan Mentari
Mentari tersenyum.
"Baiklah, kita istirahat, yuk!" ajak Yuuna
NOTICK
"Namaku Yuuna Kawaji. Salam kenal!" sapa gadis itu dengan lembut
Ririn dan kawan-kawan terdiam sampai Kak Yuri menepuk bahu Ririn seraya berkata, "Apa yang kalian pikirkan? Ayo perkenalkan diri kalian!" sambil tersenyum. Pegy, Mentari, dan Fina melihat ke arah Ririn yang berdiri di paling kanan. Dengan tatapan yang sinis, Ririn berkata, "Apa?".
"Yang paling kanan dulu memperkenalkan diri!" jawab Pegy
"Nggak mau! Yang 'tua' duluan!" seru Ririn
Fina yang merasa 'dituakan' langsung membantah, "Nggak bisa begitu, dong! Masa aku duluan yang memperkenalkan diri?!". Mentari melihat Fina sambil berkata, "Yang tua harus ngalah sama yang muda!" sambil mencubit pipi Fina.
Karena semakin lama semakin tidak ada yang mau perkenalkan diri, akhirnya Ririn mendahului teman-temannya. Lalu, diikuti oleh Pegy, Mentari, dan Fina. Setelah memperkenalkan diri, mereka langsung terdiam tanpa berbicara sepatah kata pun lagi. Seisi rumah terasa sunyi. Tak lama kemudian, datanglah 3 anak laki-laki sebaya dengan Ririn dan kawan-kawan. Yuuna dengan senangnya memanggil ketiga anak itu. Ketiga anak itu pun menghampiri Yuuna dan sempat berbicara sebentar (menggunakan bahasa Jepang). Walaupun Ririn dan kawan-kawan tak mengerti apa yang sedang Yuuna dan ketiga anak itu bicarakan, mereka tetap terdiam.
Setelah berbicara dengan ketiga anak itu, Yuuna memperkenalkan ketiga anak itu. Sebelum Yuuna memperkenalkan ketigan anak itu, Kak Satou dan Kak Yuri berpamitan untuk kembali ke kampus mereka. Kak Satou dan Kak Yuri pun berlalu. Dan akhirnya, Yuuna memperkenalkan ketiga anak yang ada di sempingnya itu.
"Ah..., baiklah. Aku akan memperkenalkan tiga orang sehabatku. Yang pertama namanya Musashi Fujimura yang ada di samping kiriku. Lalu, yang kedua namanya Ryouma Takemura yang ada di samping Musashi. Dan yang terakhir namanya Yuuki Nakamura yang ada di samping kananku!" jelas Yuuna
Ririn dan kawan-kawan menundukkan kepala mereka sesaat bertanda "Salam Kenal!" pada ketiga teman Yuuna. Rumah itu pun kembali sunyi. Sesekali Mentari mengganggu Pegy. Sedangkan Fina terdiam karena Ririn sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata.
Melihat keadaan yang sunyi seperti di kuburan saat malam hari, Yuuna langsung mengajak Ririn, Pegy, Mentari, dan Fina bermain. Sebelumnya, mereka 'Hom Pim Pah' (Jan Ken Po) dulu untuk menentukan kelompok.
"Aku sama Ririn!" seru Pegy sambil melihat ke arah Ririn
"Apa?" tanya Ririn
"Nggak... bukan apa-apa!" jawab Pegy sambil memalingkan pandangannya dari Ririn
Selain itu...
"Yaahhh...., kok nggak sama Pegy, sih?" kesal Mentari sambil memegang tangan kanan Pegy
"Apa kau? Jangan sentuh aku!" canda Pegy
"Ih Pegy mah gitu, sekarang!" Mentari cemberut
"Seharusnya Pegy sama Yofi di sini!" seru Fina
"Yang kalah mengalahlah pada yang menang!" sahut Ririn
"Ish... Yofi!" gerutu Fina
Karena Ririn dan Pegy satu kelompok, jadi mereka lebih akrab. Sedangkan Mentari dan Fina, mereka malah memanggil-manggil Pegy terus. Baiklah, kelompok "No" beranggotakan Ririn, Pegy, Yuuna, dan Yuuki. Dan kelompok "Tick" beranggotakan Mentari, Fina, Musashi, dan Ryouma. Mereka semua dibagikan selembar peta ynag berisikan gambar kota Tokyo dan nama-nama kota terpencil di sekitarnya. Semua memerhatikan peta itu dengan baik kecuali Yuuki. Yuuna menjelaskan tata cara dan maksud dari permainan yang akan mereka mainkan.
"Ah..., teman-teman, kita akan bermain 'Mencari Harta Karun'. Pertama-tama, kita harus mengambil rute dari rumah ini ke Tokyo Tower untuk membeli sebuah es krim cokelat bergambar kucing dan ketika membeli es krim tersebut, kita harus memperlihatkan peta ini pada sang penjual. Setelah itu kita akan diberi sebuah kertas petunjuk oleh penjual es. Dan yang selanjutnya, akan diterangkan oleh kertas petunjuk yang akan kita dapatkan!" jelas Yuuna
Mereka diam sesaat. Lalu, Mentari bertanya pada Yuuna, "Kita bermainnya kapan?". Yuuna tersenyum seraya mendekati Mentari.
"Ya besok Swareli-chan! Kalian berempat kan harus istirahat!" jawab Yuuna sambil memegang bahu kanan Mentari
Mentari tersenyum.
"Baiklah, kita istirahat, yuk!" ajak Yuuna
Malam hari di halaman belakang rumah......
"Malam ini terasa dingin, ya!" kata Yuuna
"Hem..., ya!" sahut Yuuki
"Yuuki-kun!" sapa Yuuna sambil menatap wajah Yuuki
Yuuki pun menatap Yuuna dengan tatapan yang dingin. Ketika Yuuna ingin mengucapkan kata-kata, Ririn dan Fina datang menghampiri mereka berdua.
"Sedang apa kalian?" tanya Ririn tiba-tiba dari belakang mereka
Yuuna dan Yuuki kaget lalu mereka berdua melihat Ririn dan Fina. Wajah Yuuna memerah ketika Ririn menanyakan apakah mereka ada hubungan spesial atau tidak. Sedangkan Yuuki hanya terdiam sambil meminum secangkit teh yang dari tadi dia pegang.
Di dalam kamar Pegy......
"Pegy, kakak Pina sama Yopi kemana? Kok nggak ada?" tanya Mentari
"Nggak tau! dari tadi aku ada di kamar!" jawab Pegy yang sedang tidur-tiduran di atas kasur
" Yah Pegy masa nggak tau? Kan Pegy peramal!" canda Mentari
"Apaan, tuh! Aku bukan peramal!" banah Pegy
Mentari menghampiri Pegy dan tidur-tiduran dekat Pegy. Dan mereka pun terdiam. Tak lama,
"Mentari, bapak kamu jualan es batu, ya?" tanya Pegy
"Nggak, bukan! Bapakku manusia!" bantah Mentari
"Iya tau! Masa pekerjaan bapak sendiri nggak tau!" seru Pegy
"Lah, Pegy ngaco!" kata Mentari
"'Iya, kok tau?' Karena kamu sudah membekukan hatiku! Hahahaha..... apa coba?!" Pegy bicara sendiri
"Lah, Pegy rada-rada, deh!" canda Mentari
Langit yang penuh bintang tidak bisa membuatku tersenyum karena keindahan malam. Aku hanya ingin melihat wajahmu untuk membuatku tersenyum. Aku ingin mendengar suaramu, agar aku bisa tertawa karena loluconmu. Apakah kamu bisa ada di sini menemaniku, wahai pujaan hatiku?
NOTICK
BERSAMBUNG....
Sabtu, 05 November 2011
NOTICK chapter 1
"UWAAAAAHHHHHH.............!!!!!!!!!!!!!! TERNYATA JEPANG MEMANG INDAH!!!!!"
"Pasti!"
"Hem..."
"Pegy, nanti kita ke Tokyo Tower, yuk!"
NOTICK
Pegy Permatasari atau biasa dipanggil Pegy. Tapi, terkadang Ririn memanggilnya dengan sebutan "Gy" atau "Gype". Nah, bagi yang baru mengenal atau melihat sekilas Ririn dengan Pegy, pasti memanggil mereka salah. Karena, ini sudah berulang kali terjadi. Banyak persamaan dari Pegy da Ririn. Sama-sama pakai kacamata, sama-sama satu kelas (dari kelas 1 SMP), sama-sama jutek, sama-sama ceroboh, sama-sama malas, dan masih banyak lagi. Cara membedakan mereka gampang, kok! Lihat wajah mereka baik-baik dan lihat juga tinggi mereka, dengarkan baik-baik suara mereka (Ririn suaranya terkadang rendah), dan ingat, Ririn pakai kerudung.
Mentari Ramadhana Swareli atau bisa dipanggil Mentari. Ririn memanggilnya dengan sebutan "Mentar" tanpa huruf "i". Anak yang satu ini, lagi deket-dektnya sam Pegy. Mentari sering sekali curhat pada Pegy dan sepertinya, Mentari lebih banyak meluangkan waktu bersama Pegy dari pada kedua temannya yang lain. Sifatnya baik, periang, seru, dan cukup humoris. Diantara ketiga temannya, Mentari ini yang paling muda.
Reinhart Fina Harfadillah atau dipanggil Fina. Ketika kelas 1 SMP, Ririn dan Pegy pernah memanggilnya Reinhart. Namun, setelah mengetahui nama panggilannya, mereka berdua memanggilnya Fina. Ririn terkadang memanggilnya "Kapin" kependekan dari "Kakak Pina" karena memang dialah yang paling dituakan oleh ketiga temannya. Menurut Ririn, Fina ini anak yang polos, baik, dan cukup pengertian. Pegy dan Fina selalu bertengkar dan terkadang Fina kesal pada Pegy.
NOTICK
Mereka berjalan menelusuri bunga-bunga mawar putih yang indah. Sampailah mereka di depan pintu rumah tersebut. Ketika Kak Satou membuka pintu, terlihat di dalam ada seorang gadis cantik memakai dress putih sedang duduk di sofa. Gadis itu tersenyum pada mereka semua. NOTICK
"Pasti!"
"Hem..."
"Pegy, nanti kita ke Tokyo Tower, yuk!"
Jepang..... siapa sih yang tidak kenal dengan negara bunga Sakura itu? Apa lagi para pecinta komik-komik Jepang. Jepang terkenal dengan bebagai budayanya yang unik dan keindahan alamnya. Negara ini juga sangat terkenal dengan komik-komik, anime-anime, dan Tokusatsu (seperti Kamen Rider). Tidak sedikit orang yang menyukai negara 'Matahari Terbit' ini, apa lagi keempat anak ini.
Yofi Rinjani Setyaningsih atau bisa dipanggil Yofi atau Ririn. Anak ini di kenal dengan keseriusannya dan tubuhnya yang tinggi untuk anak kelas 2 SMP. Dia ini anak yang baik, tapi terkadang bisa menjadi galak. Dian juga tidak pamrih dan pendengar yang baik. Walaupun jarang yang curhat dengannya, tapi dia masih bisa dibilang tempat curhat yang baik dan tempat mencari silusi. Ririn ini tipe orang yang bertanggung jawab dan 'Kuudere' (Pendiam, tapi tidak emotionless. Ada kalanya mereka menunjukkan sedikit emosi.).Pegy Permatasari atau biasa dipanggil Pegy. Tapi, terkadang Ririn memanggilnya dengan sebutan "Gy" atau "Gype". Nah, bagi yang baru mengenal atau melihat sekilas Ririn dengan Pegy, pasti memanggil mereka salah. Karena, ini sudah berulang kali terjadi. Banyak persamaan dari Pegy da Ririn. Sama-sama pakai kacamata, sama-sama satu kelas (dari kelas 1 SMP), sama-sama jutek, sama-sama ceroboh, sama-sama malas, dan masih banyak lagi. Cara membedakan mereka gampang, kok! Lihat wajah mereka baik-baik dan lihat juga tinggi mereka, dengarkan baik-baik suara mereka (Ririn suaranya terkadang rendah), dan ingat, Ririn pakai kerudung.
Mentari Ramadhana Swareli atau bisa dipanggil Mentari. Ririn memanggilnya dengan sebutan "Mentar" tanpa huruf "i". Anak yang satu ini, lagi deket-dektnya sam Pegy. Mentari sering sekali curhat pada Pegy dan sepertinya, Mentari lebih banyak meluangkan waktu bersama Pegy dari pada kedua temannya yang lain. Sifatnya baik, periang, seru, dan cukup humoris. Diantara ketiga temannya, Mentari ini yang paling muda.
Reinhart Fina Harfadillah atau dipanggil Fina. Ketika kelas 1 SMP, Ririn dan Pegy pernah memanggilnya Reinhart. Namun, setelah mengetahui nama panggilannya, mereka berdua memanggilnya Fina. Ririn terkadang memanggilnya "Kapin" kependekan dari "Kakak Pina" karena memang dialah yang paling dituakan oleh ketiga temannya. Menurut Ririn, Fina ini anak yang polos, baik, dan cukup pengertian. Pegy dan Fina selalu bertengkar dan terkadang Fina kesal pada Pegy.
"Yofi tungguin!" seru Fina
Ririn menghiraukannya.
"Yopi! Tungguin napah!" tambah Mentari
Kali ini Ririn berhenti dan berbalik badan. Ketiga temannya terlihat lega.
"Nah, gitu dong!" kata Pegy
"Siapa kalian?" canda Ririn dengan mraut wajah yang datar. Tiba-tiba saja, ada dua orang pemuda Jepang datang menghampiri mereka berempat. Tadinya, Pegy, Mentari, dan Fina bingung dengan keduar orang itu. Namun, setelah diperkenalkan oleh Ririn, rasa bingung mereka pun hilang. Kedua pemuda itu adalah anak dari kenalan Ayah Ririn. Yang memakai kacamata hitam bernama Kak Satou Kawaji dan yang memakai baju polkadot bernama Kak Yuri Takemura.
"Selamat datang di Tokyo, Jepang!" sambut Kak Yuri
"Terima kasih!" sahut Ririn, Pegy, Mentari, dan Fina bersamaan
"Baiklah, karena Ririn adalah anak dari kenalan Ayah saya, jadi kalian bisa tinggal di rumah saya. Tapi, karena saya dan Yuri sedang kerja lembur, kami tidak bisa menjaga kalian dan membawa kalian keliling Tikyo." jelas Kak Satou
"Yaaaahhh......!!!!!!!!" Pegy, Mentari, dan Fina kecewa
"Terus, nasib kami bagaimana?" tanya Mentari memelas
"Tenang saja, kita bisa jalan-jalan sama adik Kak Satou!" jawab Ririn
"Oh..!!!" sahut Pegy, Mentari, dan Fina
"Baiklah, kalau begitu, kita langsung ke rumah Satou, ya!" ajak Kak Yuri sambil berjalan dengan Kak Satou.
Mereka berempat mengangguk dan mengikuti Kak Yuri dan Kak Satou.
Selama di perjalanan menuju rumah Kak Satou, Ririn, Pegy, Mentari, dan Fina hanya melihat pemandangan sekitar dari kaca mobil milik Kak Yuri. Terkadang mereka juga bercanda. Tidak sampai 45 menit dari Bandara Lanita, mereka sudah sampai di rumah Kak Satou. Mereka berempat terpesona melihat rumah megah bercat putih dengan halaman depan yang cukup luas.
"Waahh..., bagus banget rumahnya!" puji Fina
Kak Satou hanya tersenyum pada Fina
"Terima kasih!" jawab Pegy
"Apa sih Pegy? Aku tidak bicara sama kamu!" seru Fina
Mereka berjalan menelusuri bunga-bunga mawar putih yang indah. Sampailah mereka di depan pintu rumah tersebut. Ketika Kak Satou membuka pintu, terlihat di dalam ada seorang gadis cantik memakai dress putih sedang duduk di sofa. Gadis itu tersenyum pada mereka semua.
BERSAMBUNG
Jumat, 04 November 2011
Selena Gomez - Who Says
I wouldn't wanna be anybody else, hey
You made me insecure, to me I wasn't good enough
But who are you to judge
When you're a diamond in the rough
I'm sure you got some things
You'd like to change about yourself
But it comes yo me
I wouldn't want to be anybody else
I'm no beauty queen, I'm just beautyful me
You got every right to a beautyful life, come on
Who says, who says you're not perfect
Who says you're not worh it
Who says you're the only one that's hurthing
Trust me that's the prince beauty
Who says you're not pretty
Who says You're not beauty, who says?
It's such a funny thing
How nothing's funny when it's you
You tell 'em what you mean
But you keep whitin' out the the truth
It's like the work of art
That never get to see the light
Keep you beneath the starts
Won't let you touch the sky
I'm no beauty queen, I'm just beautyful me
You got every right to a beautyful life, come on
Who says, who says you're not perfect
Who says you're not worh it
Who says you're the only one that's hurthing
Trust me that's the prince beauty
Who says you're not pretty
Who says You're not beauty, who says?
Who says you're not star potential
Who says you're not presidential
Who says you can't be in movies
Listen to me, listen to me
Who says you don't pass the test
Who says you can't be te best
Who said, who said?
Would you tell me who said that, yeah
Who said
Who says, who says you're not perfect
Who says you're not worh it
Who says you're the only one that's hurthing
Trust me that's the prince beauty
Who says you're not pretty
Who says You're not beauty, who says?
Who says, who says you're not perfect
Who says you're not worh it
Who says you're the only one that's hurthing
Trust me that's the prince beauty
Who says you're not pretty
Who says You're not beauty, who says?
Langganan:
Komentar (Atom)























